Dokumenter Kuliner Netflix yang Bikin Ngiler

Kalau bicara soal kuliner yang berkaitan dengan masak-memasak, tentu tidak lepas dari kegiatan makan-makan.

Nah,  siapa yang keranjingan nonton mukbang (eating show)? Atau kalian lebih suka nonton ulasan para food vlogger? Lebih suka video masak-memasak? Kalau aku suka ketiganya.

Sejak konten semacam ini populer aku sudah sering menonton berbagai macam variasinya. Dan memang konten semacam ini semakin menjamur dan menumbuhkan budaya kulineran di masyarakat yang sering diartikan eksplorasi dan mencoba berbagai makanan.

Untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini aku akan bahas beberapa acara favoritku.

Dulu, waktu kuliah di Inggris, aku dan suami sering sekali makan sambil menonton video ulasan makanan Indonesia. Biarlah tidak tergapai di dunia nyata yang penting bisa dipandang mata hehe. Kebiasaan ini berlangsung cukup lama sampai sebelum punya anak. Biasanya kami menonton melalui YouTube. Berawal dari kebiasaan itu aku jadi suka menonton dokumenter tentang makanan di Netflix.

Aku dan Aktivitas Kuliner

Sebagai konteks, aku tuh bukan tipe yang bisa makan banyak, tetapi aku cukup eksperimental soal makanan. Aku penasaran dan berani coba berbagai makanan atau kombinasi beberapa makanan yang mungkin kata orang aneh. Aku berani bilang aku less picky dibandingkan suami dan adikku yang juga suka eksplor makanan.

Yah, intinya karena penasaran dengan berbagai makanan aku jadi suka nonton dokumenter kuliner, bukan lagi soal nonton orang makan saja. Karena di dokumenter kuliner, aku bisa lihat orang mengulas makanan, memasak, makan, dan bahkan belajar soal sejarah makanannya.

Nah, kali aku akan bikin daftar rekomendasi dan ulasan singkatnya. Tetapi sebelumnya aku kasih peringatan ya, tayangan ini bisa candu banget, lagi enggak makan pun aku ingin nonton terus.

Anyway, let’s get into the list:

Rekomendasi Dokumenter Kuliner

1. KFood Show: A Nation of Banchan

dokumenter kuliner
Membahas berbagai side dishes juga kebiasaan makan masyarakat Korea Selatan (Sumber gambar: Netflix)

Kalau kalian pernah makan di restoran Korea tentu tidak asing lagi dengan kimchi dan lobak fermentasi yang kerap disajikan. Ternyata dua makanan itu hanya sebagian keciiiiiil dari banchan atau hidangan pendamping dalam budaya Korea Selatan. Nah, banchan itu yang biasa kita sebut sebagai lauk pauk kali ya, mulai dari protein hewani, protein nabati, sayuran, dan berbagai kondimen.

Acara ini membahas variasi banchan yang sudah ada dari zaman dahulu sampai yang modern, juga dengan berbagai bahan dari laut hingga gunung di berbagai musim! Banyak sekali~

Tak lupa dibahas pula budaya makan orang Korea Selatan yang suka mencampur makanan dan suka membuat ssam atau bungkusan makanan dengan berbagai macam daun, misalnya daun selada dan daun perilla. Berkat drakor cara makan seperti ini juga sudah tidak asing ditemukan di restoran barbekyu ala Korea Selatan di Indonesia. Duh, membayangkannya saja sudah ngiler; daun selada ditumpuk daging sapi panggang, kimchi, bawang putih dan ssamjang.

2. KFood Show: A Nation of Kimchi

dokumenter kuliner
Tayangan ini membahas berbagai jenis kimchi dan bagaimana cara pembuatannya. (Sumber gambar: Netflix)

Kalau membahas Korean food tentu enggak afdol kalau enggak bahas kimchi ya. Aku pun sangat suka dengan kimchi, bahkan waktu kuliah sebagai mahasiswi mikrobiologi aku dan teman-teman menjadikan kimchi sebagai proyek penelitian kami.

Setelah menonton acara ini, aku enggak heran kimchi buatan kami dulu rasanya enggak konsisten, selain karena memang kami ulik komposisi bakterinya, juga karena kami tidak melakukan quality control sebaik ibu-ibu Korea melakukannya. The amount of care and dedication on material selections and the actual kimchi-making process are astonishing!

3. Korean Cold Noodle Rhapsody

dokumenter kuliner
Dokumenter tentang cold noodle dan berbagai variasinya di area yang berbeda di Korea Selatan. (Sumber gambar: Netflix)

Aku belum pernah mencoba Korean cold noodle atau naengmyeon, tetapi sepanjang menonton acara ini aku jadi kepengen sekali mencoba. I craved something I haven’t tried! Gimana coba?

Padahal dari tampilannya tuh kurang menarik, plain and simple. Beda dengan mie pedas jjampong yang merah menggoda dengan banyak topping. Tetapi acara ini berhasil bikin aku betah nonton dan ngiler karena acara ini memperlihatkan dengan detail proses membuat mie dan menyajikannya.

Aduh! Dimana ada restoran naengmyeon di Indonesia?

4. Jjajangmyeon Rhapsody

Dokumenter kuliner
Salah satu makanan Korea favoritku! Menonton ini benar-benar bikin lapar. (Sumber gambar: Netflix)

Aku senang sekali waktu acara ini rilis karena aku sangat sangat suka jjajangmyeon, mi dengan saus kacang kedelai hitam. Rasanya gurih dan sedikit manis, sederhana, tetapi bikin ketagihan. Kalau menonton mukbang pun aku paling suka menonton orang makan ini. Sekarang aku jadi lebih tahu lebih banyak soal asal-muasal jjajangmyeon yang sebenarnya berasal dari Tiongkok dan bagaimana evolusinya di Korea Selatan.

5. Salt Fat Acid Heat

dokumenter kuliner
Salah satu dokumenter yang plaing “seru” karena tiap episode ada di negera berbeda. (Sumber gambar: Netflix)

Acara ini seru banget! Samin Nosrat membahas 4 elemen memasak yang berpengaruh pada rasa masakan; salt, fat, acid, and heat pada berbagai budaya masak di berbagai penjuru dunia. Dia belajar dan praktik memasak dengan ahlinya langsung di negaranya.

6. Cooked

dokumenter kuliner
Ini sebenarnya agak membosankan tetapi sangat berbobot, still worth watching though (Sumber gambar: Netflix)

Dokumenter ini mirip kaya investigasi dan laporan riset budaya juga sains. Di sini dibahas metode memasak dari beberapa negara dan bahkan masyarakat adat. Acara ini juga membahas polemik yang terjadi dibalik keseluruhan proses menyiapkan bahan baku hingga siap di meja makan, seperti animal welfare dan keberlanjutan.

Bonus: Waffles & Mochi Series

Acara favorit aku dan Aiza yang membahas makanan. Sudah pernah aku ulas di rekomendasi tontonan Netflix untuk anak dan orang tua.

dokumenter kuliner
Acara favorit Aiza, yang bahas pengolahan berbagai bahan makanan di berbagai negara (Sumber: Kompas.com)

Pelajaran dari Dokumenter Kuliner

Dari semua tayangan ini aku belajar bahwa makanan itu bagian dari budaya yang mengakar kuat di tiap masyarakat. Ini mencerminkan lingkungan, musim dan kebiasaan orang-orang yang membuatnya. Aku juga jadi paham makanan yang segar dan sustainable itu sebenarnya yang paling simple dan berasal dari bahan baku lokal.

Aku berharap ada acara serupa untuk kuliner Indonesia yang sangat kaya dan beragam. Aku yakin tidak kalah menarik dan menggiurkan dari acara yang aku sebutkan di atas. Tentu harus dengan riset yang mendalam, bukan hanya sekedar ulasan. Semoga segera ada ya.

dokumenter kuliner

14 thoughts on “Dokumenter Kuliner Netflix yang Bikin Ngiler

  1. Kalau nonton drakor itu emang jadi kepo ya sama makanan-makanan Korea. Paling suka kesel lihatnya karena apapun makanannya, mereka harus sambil mabuk-mabukkan. Ha…ha…

    Makasih rekomendasi acaranya. Aku juga suka nih lihat dokumenter tentang makanan.

  2. Sampai sekarang aku belum kesampaian makan Jjajangmyeon. Dulu sempat mau beli mie kemasannya tapi kok ga ada label halalnya.

    Ternyata teteh suka nonton dokumenter makanan. Aku suka film dan serial yang tentang makanan, combo banget soalnya apalagi kalau ceritanya bagus

    1. aduh jadi malu, aku suka bandel beli aja nih Teh yg dari Paldo karena ngerasa engga ada titik kritisnya
      kalau mau mungkin coba Jjajangmyeon kemasan yang diproduksi restoran Mujigae, seingatku sudah halal kalau yang itu, rasanya enggak terlalu gurih dibandingkan yg merek Paldo, tapi lumayan kok.

      iyaa, iseng-iseng coba nonton ternyata ketagihan. kalau serial tentang makanan aku lebih suka nonton versi anime-nya Teh hehe. Series yg recommended apa Teh?

  3. dua yang terakhir kayaknya seru! soalnya suami termasuk yang gak eksperimental soal makanan. diajak nyobain makanan baru agak susah. kayaknya lewat dokumenter gini malah bisa deh. soalnya dia suka nonton, ahaha…

    di antara semua makanan korea, blm pernah nyoba cold noodle; mungkin karena jarang ada di indonesia ya. mau masukin itu ke catatan juga ah.

    1. aku saranin yang “salt fat acid heat” dulu sih Teh, kaya diajak jalan-jalan virtual gitu, dibawa ke pasar, masak di dapur, senaang~

      iya sama, karena masih jarang yg jual cold noodle di Indonesia dan kalaupun ada gak yakin rasanya otentik soalnya pas liat proses pembuatannya susah gitu, bahan bakunya juga aku gak yakin ada di Indonesia, dan bahkan di sana cuma tempat2 tertentu yg terkenal enak cold noodle-nya.

  4. Dari sini diriku jadi tahu kalau Teh Laksita itu suka Korean food, Netflix avid-watcher, dan demen dengan segala show makanan-related. Eh ahaha sebagiannya sudah ditulis secara eksplisit deng oleh Laksita.
    Kumasukkan to watch list ahhh

    Dari list dokumenter milik Laksita, belum ada satupun yang aku tonton. Sejauh ini, dengan genre begini di Netflix, baru nonton 1 judul, “You are What You Eat” tentang orang kembar yang dikasi makanan berbeda. Yang satu dikasi makanan seperti yang biasa dimakan, yang satu makan vegetarian. Nanti selama waktu tertentu, akan diamati bagaimana perbedaan keduanya (weight, gut, brain health).

    1. wow, you can read me like a book heheheh.

      yeaay, semoga suka yaa sama acaranya (biar aku ada teman).

      wah, menarik, nanti aku coba tonton juga deh, aku masih suka denial nih sama perkataan “you are what you eat” karena masih belum bisa clean eating

  5. Waduduh, ini lah daftar-daftar channel yang harus dihindari saat berpuasa ya.hahaha. Baca rangkumannya disini aja perut langsung bunyi.

  6. Soal kuliner Korea tuh, aku perhatiin kalau di drakor, sendoknya sama semua bentuknya. Logam tapi gagangnya agak lebih panjang dr sendok di rumah. Nah yg bikin heran lagi, kok bisaaa nyumpit mie/ nasi pakai sumpit logam.
    Kuliner Korea so far cocok sih. Tapi tteokbokki, aku gak doyan…wkwkwk…

    1. iyaa bentuk alat makannya unik sekali, tapi memang pas buat ambil nasi atau sup dari mangkoknya itu, Bu. lebih satisfying sensasinya. wah, iya aku juga masih kesusahan makan mie pake sumpit logam, tapi kalau nasi masih bisa asalkan nasinya bukan nasi pera >.< lebih enak cireng ya Bu daripada tteokbokki kalau mau yang kenyal-kenyal 🙂

  7. Aku juga suka nonton acara semacam ini. Favoritku acaranya Paul Hollywood, soalnya aku demen sama roti dan makanan manis hihihi

    1. yeaaa, tos duluuu~
      acaranya bisa ditonton dimana, Teh?
      dulu aku sempat nonton acara perlombaan bikin dessert dari Australia, judulnya Zumbo’s Just Desserts, ini seru loh Teh dan keren-keren kreasinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.