7 Rekomendasi Tontonan di Netflix Dan Disney+ Untuk Anak dan Orang Tua

Berawal dari rencana pemerintah melakukan migrasi TV analog ke TV digital, kami memutuskan untuk membeli smart TV agar bisa menonton siaran TV dan juga program dari layanan streaming berlangganan. Sejak saat itu, saya dan Aiza jadi lebih sering menonton program di Netflix atau Disney+ Hotstar daripada nonton TV. Oleh karena itu, saya mau membagikan program acara anak-anak yang bisa dinikmati bersama-sama.

Saya secara spesifik bilang untuk ditonton bersama anak, karena memang saya pribadi menyukai acara-acara ini, bukan hanya sekedar menemani menonton tetapi memang menikmati. Aiza happy, Ibu pun happy hehehehe.

Pada dasarnya saya memang masih menggemari film animasi dan film anak-anak, terlepas punya anak atau tidak haha. Sekarang setelah punya anak jadi lebih spark joy menonton acara anak-anak, malah kadang Aiza jadi kebanyakan screentime karena memang ibu yang belum mau berhenti menonton. Duh.

Berikut daftar tontonan beserta ulasan singkatnya. Urutan ini tidak menunjukkan peringkat yaa hehe.

1. Waffles + Mochi (Netflix)

Waffle, Mochi, dan Mrs. O serta the Busy Beez sang Manajer supermarket (Sumber Gambar)

Kami sangat suka acara ini karena karakter Waffles (gabungan yeti dan waffle) dan Mochi adalah boneka seperti the Muppets yang sangat lucu. Duo sahabat ini bercita-cita menjadi chef dan belajar berbagai jenis bahan makanan di Supermarket Mrs. O–Mrs. Obama. Yes, Michelle Obama–dan juga bepergian ke berbagai belahan dunia serta mencoba memasak resep andalan chef kelas dunia.

Jadi ini seperti dokumenter tentang makanan yang dikemas sangat menarik. Sarat pengetahuan sekaligus menghibur. Yang pasti ini juga mengedukasi anak-anak tentang bahan makanan dan darimana mereka berasal juga bagaimana bangsa lain memasak bahan makanan yang sama. Sangat seru!

2. T.O.T.S (Disney+)

Freddy dan Pip yang selalu bekerja sama mengantarkan bayi ke rumahnya masing-masing (Sumber Gambar)

T.O.T.S ini kepanjangan dari Tiny Ones Transport Service. Serial ini menceritakan petualangan seekor pinguin (Pip) dan flamingo (Freddy) yang merupakan anggota termuda T.O.T.S saat mengantarkan bayi-bayi hewan ke orang tuanya masing-masing.

Tiap episode memiliki konflik yang berbeda, inti ceritanya adalah problem solving dari kasusnya. Konfliknya tidak terlalu sederhana dan tidak terlalu rumit. Lagunya pun bagus-bagus dan selalu ada hikmahnya hehe. 

Salah satu episode yang paling saya ingat dan paling saya syukuri adalah episode tentang bayi yang picky eater dan menolak semua makan. Lalu Freddy dan Pip menyanyikan lagu “No Thank You Bite” yang mengajarkan si bayi untuk mencoba satu gigitan makanan baru, dan bilang “no thank you” jika tidak mau lagi. Ini cukup membantu saya mengenalkan Aiza berbagai makanan baru. Saya akan bilang, “ayo Aiza coba, no thank you bite.” Seringkali Aiza menolak dan bilang no thank you, tetapi adakalanya juga dia suka dengan makanan yang baru dicoba itu.

3. Sea of Love (Netflix)

Empat sahabat di bawah laut yang siap mengeksplorasi laut (Sumber Gambar)

Serial animasi dari Thailand ini gambarnya sungguh memanjakan mata. Animasinya seperti ilustrasi buku anak yang hidup. Ceritanya ringan dan menyenangkan, tidak ada konflik atau krisis yang serius. It has an overall feel-good vibe.

Saya pribadi sangat suka audio bahasa Indonesianya. Pengalih bahasanya melakukannya dengan sangat baik, bahasa Indonesia yang digunakan bukan bahasa Indonesia kaku dan saya rasa masih cukup on point, lebih sedikit yang lost in translation, mungkin karena dialognya juga sederhana hehe. Dan karena menggunakan bahasa yang informal jadi terasa lebih dekat dengan anak-anak.

4. Gigantosaurus (Netflix dan Disney+)

Tiny, Bill, Rocky, dan Mazu berpetualang menyingkap misteri Giganto (Sumber Gambar)

Aiza suka dinosaurus, jadi Aiza sangat suka serial animasi ini. Film ini menceritakan 4 orang sahabat dinosaurus kecil, Rocky (Parasaurolophus), Tiny (Triceratops), Bill (Brachiosaurus), dan Mazu (Ankylosaurus) yang penuh rasa penasaran terhadap lingkungan sekitarnya dan juga Gigantosaurus yang merupakan Giganotosaurus.

Saya kira Gigantosaurus yang dimaksud adalah T-Rex, tetapi rupanya bukan, karena makhluk ini sangat besar dan seram. Namun di filmnya sang Giganto sering membantu 4 sahabat kecil itu. Petualangannya sangat seru, terkadang krisisnya cukup menegangkan, tetapi tidak terlalu berat karena memang serial ini ditujukan untuk anak usia prasekolah.

5. Gabby and the Dollhouse (Netflix)

Gabby dan para Gabby Cats (Sumber Gambar)

Buat Aiza yang suka kucing, serial ini seperti impian Aiza. Gabby punya peliharan kucing, Floyd; boneka kucing kesayangan, Pandy; rumah boneka berbentuk kucing; pernak-pernik kucing; dan Gabby cats yang merupakan mainan kucing dengan berbagai keunikan dan kepribadian masing-masing.

Ditambah lagi Gabby bisa mengecil dan masuk ke rumah bonekanya serta berinteraksi dengan para Gabby Cats! Di setiap episode ada paket mungil yang harus Gabby antarkan ke salah satu Gabby Cats, dan di sanalah petualangan terjadi.

Di serial Gabby juga banyak pelajaran yang disampaikan. Salah satu yang paling berkesan buat kami, dan sering saya, Aiza, dan Ayahnya ucapkan berulang adalah tentang membuat kesalahan.

Whoopsie. I made a mistake.”

It’s okay to make mistakes. It makes you get better and bigger.”

Setiap kali Aiza berbuat kesalahan entah saat belajar atau melakukan sesuatu secara tidak sengaja kami selalu bilang, “Whoopsie, it’s okay to make mistakes.” Lalu mengingatkan Aiza untuk say sorry dan bertanggung jawab.

6. My Little Pony Series (Netflix)

My Little Pony generasi pertama dan serial musim pertama. Favorit Aiza adalah Rainbow Dash (Sumber Gambar)

Kalau ini sih favorit banyak anak gadis ya. Mulai dari keponakan sampai sekarang anak sendiri pun sangat menggandrungi My Little Pony, bahkan hingga ada film yang New Generation.

Serial ini memiliki cerita yang sangat seru, saya sendiri betah menontonnya….hingga 3 season hahahaha. Konfliknya seru, animasinya cantik, dan karakter-karakter tiap poni juga sangat kuat dan unik. Tidak lupa lagu-lagu yang bagus dan sudah sering kami putar di Spotify.

7. Pokemon Series (Netflix)

Pokemon Master Journeys bercerita petualangan Ash, Goh, dan Chloe dengan tujuannya masing-masing (Sumber Gambar)

Kalau ini favorit saya dan suami sejak masih kecil, lalu kami tularkan ke Aiza. Now she loves all things Pokemon too! Seperti Ayah dan Ibu! Haha. Kayaknya saya lebih hapal karakter Pokemon daripada nama dinosaurus.

Sewaktu di Bali, ini adalah hiburan utama saya dan Aiza. Untungnya kami menabung banyak episode Pokemon Journeys, sekaligus punya game-nya di Nintendo Switch. Kalau perihal Pokemon ini sih benar-benar kami berdua yang “meracuni” Aiza. Jadi ya kalau kami menonton, sesungguhnya saya dan suami yang ingin menonton.

Di netflix ada beberapa serial Pokemon yang ditayangkan termasuk beberapa film, tetapi favorit kami adalah Pokemon Journeys, karena pengembangan karakternya sangat bagus, kualitas animasinya juga lebih baik dibandingkan series sebelumnya.

Sisi Positif dan Negatif

Menonton program dari layanan streaming ini tentu ada positif dan ada negatifnya. Positifnya adalah Aiza lebih banyak terpapar program berbahasa Inggris dan sekarang sudah lebih familiar. Dulu saat usianya 3 tahun, Aiza protes kalau dibacakan buku berbahasa Inggris. Katanya “pakai bahasa Ondonesa aja, Ibu.” Begitupun kalau saya sengaja stel acara kesayangannya dengan bahasa Inggris padahal dia tahu ada versi bahasa Indonesia. Padahal dari orok sudah sering dibacakan buku berbahasa Inggris :”).

“Untung”nya, di Netflix masih banyak program yang belum ada audio bahasa Indonesia jadi Aiza mau tidak mau menonton dalam bahasa Inggris hingga akhirnya dia terbiasa dan tidak pernah protes lagi kalau dibacakan atau menonton sesuatu yang berbahasa Inggris.

Netflix dan Disney+ Hotstar juga banyak menawarkan tayangan edukatif dan seru seperti yang saya contohkan di atas, dan rasanya lebih berkualitas daripada hanya menonton tayangan di TV nasional. Aiza juga tidak terpapar iklan yang belum tentu bisa saya filter, contohnya seperti saat dia tiba-tiba minta makanan/mainan tertentu karena iklan atau saat dia tiba-tiba hapal mars sebuah partai :’).

Hal positif lainnya adalah dengan menonton bersama, saya jadi bisa menyisipkan hal-hal yang ingin kami terapkan ke Aiza dengan perantara karakter TV favoritnya sebagai contoh supaya lebih jelas dan relatable buat Aiza.

Sisi negatifnya adalah kapanpun, jam berapapun kami menyalakan TV selalu ada yang bisa ditonton, tidak seperti TV nasional yang harus mengikuti jadwal tayang. Jadi terkadang agak sulit juga mengontrol jadwal screentime Aiza, apalagi memang ibunya suka ikutan nonton. Hadeh.

Penutup

Terlepas dari sisi negatifnya, semoga tulisan ini tetap ada manfaatnya yaa. Buat nonton bareng anak boleh, sama pasangan boleh, buat me time juga boleh kalau bosan nonton drakor hahahaha. Eh tetapi sepertinya tidak mungkin ya karena tiap bulan selalu rilis judul baru. Anyway, apakah teman-teman punya rekomendasi juga tontonan favorit bersama anak? Bagikan di kolom komentar ya!

#RBMIPJakarta #TaTiTaTu

2 thoughts on “7 Rekomendasi Tontonan di Netflix Dan Disney+ Untuk Anak dan Orang Tua

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.