Harapan di Tahun 2023

Mumpung masih awal tahun 2023, tidak terlalu terlambat lah ya kalau menceritakan harapan-harapan untuk tahun ini hehe.

Semenjak ulang tahun saya yang ketiga puluh, saya merasa harapan saya semakin tidak muluk-muluk. Dari dulu saya memang bukan tipe yang visioner yang punya harapan dan target secara detail. Namun khusus sejak ulang tahun yang ketiga puluh kemarin saya menuliskan beberapa harapan untuk diri sendiri, yang masih saya usahakan dan doakan sejak tahun 2022.

Harapan ini saya tulis di buku bullet journal saya agar sering saya lihat dan ingat. Begini bunyinya:

“Be kind. Be grateful. Seek Discomfort. Enjoy the Process.”

Sebenarnya ini diformulasikan oleh suami saya dan saya merasa ini value yang bisa diturunkan ke Aiza juga. Lebih detailnya, kalau dijabarkan seperti ini:

Be kind, to yourself and others.

Be grateful, find silver linings in everything.

Seek discomfort, but know your limits and weaknesses. Find the sweet spot between pushing yourself for growth and compassion.

Enjoy the process, be patient and grateful throughout my learning journey.

Poin terakhir menurut saya adalah yang paling sulit, terutama ketika saya merasa tidak ada progres dari hasil belajar. Saya harus terus mengingatkan diri sendiri untuk bersyukur dan bersabar karena tidak ada yang instan. So these four have been my growth mantra and hope since 2022.

Tahun ini, ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di tahun ini saya mengemban peran baru, jadi ada tambahan harapan juga hehe. Tahun sebelumnya, harapan dan target saya hanya seputar peran sebagai ibu, istri, dan individu, kalau sekarang saya punya harapan dan target yang terkait dengan karir dan pekerjaan.

Sebenarnya saya belum punya harapan yang detail juga sih. Namun, saya merasa jadi lebih berani mengharapkan hal-hal yang konkret dan menetapkan tujuan yang lebih detail karena sudah punya KPI yang jelas hahahaha. Misalnya saya ingin belajar apa, meraih sertifikasi apa, menyelesaikan proyek apa dan kapan.

Selain itu, belum lama ini saya juga mendapat insight baru yang bisa jadi acuan untuk membuat target. Insight ini saya dapatkan dari video di kanal YouTube “Big Think” yang dibagikan oleh teman saya.

Video ini berbicara tentang “Resilience 2.0” Gaya sekali istilahnya yaa, dia juga bilang ini bisa disebut sebagai antifragility. Kenapa disebut Resilience 2.0? Katanya resilience itu bisa dibilang, kemampuan kita untuk kembali ke “bentuk” semula ketika mendapat tekanan, tetapi resilience 2.0 adalah kemampuan kita untuk bertumbuh setelah mendapat tekanan, atau yang biasa disebut juga post-traumatic growth.

Post-traumatic growth ini juga pernah dibahas oleh Sheryl Sandberg di bukunya yang berjudul “Option B”, dan menurut para ahli, PTG ini merupakan aspek penting dalam studi mengenai kebahagiaan.

Anyway, berbicara soal antifragility, dia disebut sebagai cara mencari kebahagiaan secara tidak langsung. Loh? Kenapa secara tidak langsung? Karena hasil studi menunjukkan, orang yang menganggap kebahagiaan sebagai hal yang paling penting, malah cenderung menjadi tidak bahagia bahkan mudah mengalami depresi.

Katanya, kebahagiaan itu bisa dianalogikan sebagai sinar matahari. Kalau kita lihat langsung, mata kita malah akan menjadi sakit. Tetapi kalau sinar matahari dipecah menjadi komponen-komponen penyusunnya, yaitu pelangi, kita malah bisa mengagumi keindahannya.

Nah, yang jadi komponen kebahagiaan ini ada 5 aspek, yang biasa disingkat SPIRE.

Spirituality, Physical, Intelectual, Relational, Emotional

Bagian-bagian dari kebahagiaan
  • Spiritual, misalnya melakukan segala sesuatu yang meaningful yang sesuai dengan core values
  • Physical, misalnya adalah tetap aktif bergerak dengan berolahraga
  • Intellectual, maksudnya terus belajar dan penasaran akan banyak hal
  • Relational, misalnya membangun hubungan yang positif dan konstruktif dengan diri sendiri dan orang terkasih
  • Emotional, misalnya menjaga emotional well-being dan mengelola emosi dengan baik

Sejak menonton video ini saya jadi menetapkan target dan harapan berdasarkan 5 aspek ini. Rasanya jadi lebih terarah dan tidak abstrak lagi dalam menentukan target dan harapan. Mari kita lihat di akhir tahun seberapa efektif metode baru ini

#TaTiTaTu
#RBMIPJakarta

Featured Image: Photo by Navi on Unsplash

4 thoughts on “Harapan di Tahun 2023

  1. Makasih insightnya mbaa… dari aku yang lagi nyoba new challenge dan berusaha untuk terus bersyukur karena dikasih tantangan baru dan enjoy every processnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.