Nala dan Kelana punya luka. Sama seperti hampir semua manusia di Jakarta, provinsi sebelahnya maupun belahan bumi sebaliknya. Bisa tersayat dari luar karena orang tua, sahabat lama atau trauma. Namun, yang sering membekas dari Nala, Kelana dan mungkin miliaran lainnya adalah luka yang dibuat diri secara sukarela.
Continue reading “Eps. 4 – Diri (Track 9)”Tag: Appreciation Post
Eps. 3 – Satu Kali (Track 10)
Pepaya pertama Kelana. Manis sekali, berbeda dengan makanan hambar yang Ibu selalu jejalkan yang isinya entah apa.
Tertatih-tatih Kelana menghampiri Ayah. Mata Ayah berbinar tak percaya, langkah pertama anaknya tuju arahnya.
Continue reading “Eps. 3 – Satu Kali (Track 10)”Eps. 2 – Kelana (Track 2)
Sesaat setelah menelpon Ibu dan membatalkan janji dengan wanita yang ia suka, Kelana memalingkan muka dari ponsel dan melihat sekeliling. Sekarang sudah jam 6 sore namun tidak ada satupun koleganya yang memutuskan untuk pulang. Persetan dengan work-life balance, menjadi seorang konsultan di firma ternama tak ubahnya membuat perjanjian darah dengan makhluk yang bernama klien.
Continue reading “Eps. 2 – Kelana (Track 2)”Eps. 1 – Nala (Track 7)
“Maaf Nala, hari ini aku harus mengantar Ibu ke rumah sakit. Coba kita atur lagi nanti ya.” Pesan Whatsapp itu muncul saat ia sedang memastikan semua barang sudah masuk ke dalam tas tangannya.
Nala terdiam. Duka menyeruak diiringi adzan Maghrib yang samar berkumandang.
Langit jingga perlahan terkonversi jadi abu-abu. Sama seperti hatinya.