Titik Awal

Strong why. Mungkin ini adalah kata-kata yang tidak asing, terutama bagi anggota Ibu Profesional. Sejak masa matrikulasi hingga dalam beberapa sesi berbagi maupun kuliah WhatsApp sangat sering disinggung mengenai \’strong why\’. Sebelum memulai sesuatu, menemukan \’strong why\’ harus menjadi titik awal perjalanan tersebut.

Hal yang sama juga digaungkan oleh Simon Sinek, penulis buku best seller \”Start with Why\”. Malah ini merupakan misinya, untuk mengajak sebanyak mungkin orang menemukan \’strong why\’ mereka, sehingga setiap orang bangun pagi semangat bekerja dan pulang dengan dipenuhi sense of fulfilment.

Menurut Simon Sinek, menemukan \’strong why\’ sangat berkaitan erat dengan cara kerja otak kita dalam mengambil keputusan. Bahkan hal ini sangat berkesesuaian dengan struktur otak kita, jadi secara biologis dan psikologis, memulai dari \’strong why\’ adalah langkah yang tepat. Hal ini diilustrasikan dalam Golden Circle–teori mengenai hierarki komunikasi yang dibuat oleh Simon Sinek.

\"\"
The Golden Circle by Simon Sinek

Sebanarnya, tanpa disadari saat manusia membuat keputusan, mereka memulai dari Why-How-What (dari dalam keluar). Namun ketika melakukan sesuatu mereka melakukannya dari What (apa yang mereka punya), How (bagaimana mereka melakukannya), baru mencari Why (mengapa mereka melakukan hal tersebut).

\"\"
Perbandingan antara Golden Circle dengan struktur otak kita

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa, neocortex yang berperan dalam pemikiran rasional, pemikiran analitis dan bahasa, adalah bagian otak yang berperan dalam memproses \’What\’. Bagian tengah adalah otak limbik yang berperan dalam hal mengelola perasaan dan membuat keputusan. Ketika kita mengkomunikasikan sesuatu dari luar ke dalam, orang lain dapat mengerti apa yang kita lakukan, tapi belum tentu tergerak dan terinspirasi. Namun jika kita memulai dari dalam keluar, mengkomunikasikan apa yang kita percayai, bagaimana melakukannya dan apa yang akan kita lakukan untuk mencapainya, orang lain mungkin akan ikut tergerak.

Jadi menemukan \’strong why\’ sebagai titik awal bukan hanya menjadi anchor dan motivasi bagi diri sendiri, tapi juga untuk ikut mengajak dan menginspirasi orang lain yang mungkin memiliki cause atau minat yang sama dengan kita.

Dalam bukunya Simon Sinek menjelaskan exercise yang bisa dilakukan untuk menemukan \’why\’ kita. Namun hingga saat ini saya sendiri belum mencobanya. InsyaAllah setelah saya coba akan saya perbarui lagi tulisan ini.

Tulisan ini disarikan dari secuplik buku \”Start with Why\” dan video Tedx Talk Simon Sinek.

Foto oleh Polina Zimmerman dari Pexels.com

#Writober2020
#RBMIPJakarta
#Titik

One thought on “Titik Awal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.