Saya pertama kali mengenal Mie Titi karena diperkenalkan oleh sahabat saya. Ketika itu kami sedang kuliah di Newcastle dan mengadakan acara makan-makan untuk mengobati kerinduan akan kuliner nusantara. Ternyata cara membuatnya cukup mudah dan murah karena tidak menggunakan banyak bahan. Saya pun tertarik mencoba re-cook masakan ini untuk suami di rumah.
It was a hit! Suami saya benar-benar suka. Sejak saat itu kalau ada special occasion semacam ulang tahun atau hari jadi, Mie Titi selalu menjadi masakan andalan saya. Ternyata Aiza juga cukup menyukai Mie Titi walaupun lebih banyak makan mienya daripada supnya. Oleh karena itu, untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini, saya langsung terpikir untuk menulis tentang Mie Titi.

Ah iya, mungkin Mie Titi masih terdengar asing dan jarang yang mengetahui karena pamornya pun kalah jauh dibandingkan Coto Makassar dan Sop Konro. Jadi, Mie Titi itu sebenarnya sangat mirip dengan I Fu Mi. Satu porsinya terdiri mie bertekstur renyah karena digoreng kering dan disiram sup kental serta tambahan sambal. Hal yang membedakannya dengan I Fu Mi adalah Mie Titi menggunakan jenis mie yang lebih tipis, dan isian supnya lebih sedikit variannya daripada I Fu Mi.
Saat hendak membuat tulisan ini saya jadi mencari tahu lebih lanjut soal Mie Titi. Ternyata resep Mie Titi ini \”diciptakan\” oleh Ang Kho Tjao yang akrab dipanggil Titi–adik laki-laki dalam bahasa Mandarin–dan merupakan pedagang mie yang terkenal di Makassar pada tahun 1950. Resep aslinya juga berbeda dengan yang sahabat saya ajarkan waktu itu.
Berdasarkan ajaran sahabat saya, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Mie Titi adalah sebagai berikut:
- Mie telur 1-2 bungkus
- Bayam 1 ikat
- Daging ayam (fillet dada), potong dadu
- Telur 1 butir
- Air ~500mL
- Tepung kanji secukupnya
- Bawang putih 6 siung
- Garam sesuai selera
- Merica secukupnya
- Bumbu penyedap secukupnya
- Kecap manis dan cabai rawit untuk sambal kecap
Sajian ini menggunakan jenis bahan yang mudah ditemukan dan relatif murah. Cara membuatnya pun cukup sederhana:
- Mie telur direbus, tiriskan lalu digoreng hingga kering
- Bawang putih dicincang halus lalu ditumis
- Saat bawang putih sudah harum dan kekuningan, masukkan daging ayam
- Tumis hingga daging matang (berubah menjadi putih)
- Tambahkan air sekitar 500 mL atau 2 gelas belimbing, saya tidak pernah menakar, hanya dikira-kira 😅
- Tambahkan tepung kanji yang sudah dilarutkan air, aduk hingga kuah mengental
- Tambahkan telur
- Tambahkan garam, merica, bumbu penyedap
- Masukkan bayam, aduk hingga bayam matang
- Taruh mie di atas piring, siram dengan sup, dan tambahkan sambal kecap sesuai selera

Sebagai informasi, saya ini sangat malas memasak. Bisa dihitung jari masakan yang saya berani katakan saya kuasai. Saya lebih sering membeli makanan di warteg daripada memasak. Ketika studi di luar negeri pun pos pengeluaran terbesar adalah biaya makan karena kami sering makan di luar. Oleh karena itu saya bisa bilang sajian ini mudah dibuat karena saya pun bisa membuatnya hahahaha.
Proses memasak supnya relatif cepat. Tahap yang memakan cukup banyak waktu adalah menggoreng mienya. Untuk mendapatkan konsistensi dan kerenyahan yang maksimal, mie harus digoreng sampai kering dan hal ini membutuhkan waktu cukup lama terutama jika mie yang digunakan cukup tebal. Pada masakan aslinya, mie yang digunakan adalah mie tipis yang digoreng dengan sedikit minyak dan ditekan-tekan seperti sedang menggoreng telur dadar.
Menurut artikel yang saya baca, sajian aslinya menggunakan beberapa tambahan dari daftar yang saya tuliskan di atas yaitu kecap asin, kemiri, air kaldu, dan beberapa bumbu rahasia. Selain itu, umumnya Mie Titi disajikan dengan sedikit perasan jeruk nipis dan acar cabai. Mengingat resep yang sahabat saya ajarkan saja sudah sangat lezat (menurut saya), saya yakin masakan autentiknya lebih lezat lagi.

Jika ingin mencoba dengan resep yang autentik, resep Mie Titi juga banyak dijumpai di aplikasi Cookpad atau laman resep lainnya seperti resep yang ditayangkan di Selerasa ini.
Mudah bukan membuatnya? Selamat mencobaaaa~

Sedih, waktu ke Makassar enggak sempat nyobain mie titi…
Coba bikin sendiri aja lah ya, makasih resepnya 🙂
Sama-sama, Teh, aku pun belum coba yang aslinya di Makassar, jadi masih penasaran hehe